Di postingan Gue sebelumnya yang berjudul Thariq bin Ziyad, sang Jendral berjuluk Taric el Tuerto yang melegenda, Gue dah menjelaskan tentang kehebatan salah seorang hero sekaligus Panglima Muslim yang terkenal bukan hanya di kalangan Muslim sendiri, namun juga menjadi legenda di kalangan Non-Muslim benua biru, khususnya daerah Spanyol dan sekitarnya. Di artikel itu pula, Gue telah memyebutkan list Hero-Hero Muslim favorit Gue.
Salah satu diantaranya adalah Panglima Besar Islam yang bernama Salahuddin Al-Ayyubi atau di kalangan barat lebih dikenal dengan nama Saladin sang Raja Seracen.
Tahu gak Loe?Tokoh satu ini adalah salah satu diantara Tokoh-Tokoh Muslim terkenal yang paling banyak kemunculannya dalam budaya-budaya pop culture lho. Baik itu muncul dalam film Holywood, game, Novel, komik , Animasi dan masih banyak yang lainnya. Bahkan dalam hal film, ia telah memiliki film garapan Holywoodnya sendiri, yang diangkat dari sejarah asli tentang kehebatannya.
Saladin atau Salahuddin lahir pada tahun 1137 M atau bertepatan pada tahun 532 H. Hanya itu saja yang di ketahui darinya, Dia dilahirkan di benteng kota Tikrit, wilayah Irak. Nama Salahuddin atau Salah ad-din sendiri adalah nama julukan yang di berikan padanya, yang berarti keadilan agama. Ayahnya bernama Najmuddin Ayyub adalah seorang penguasa kota Trikrit dibawah naungan dinasti Seljuk yang saat itu punya pengaruh besar di dalam kekuasaan mayoritas Kekhalifahan Abbasiyah. Baik ayahny maupun pamannya, Asaduddin Syirku noh sama-sama mengabdi pad mia Gubernur seljuk untuk wilayah Mousul,Irak pada saat itu , yaitu Imaduddin Zanki.
Dan ia juga menjanjikan sepertiga penghasilan Fatimiah di wilayah Mesir pemerintahan Suriah. Namun, Nuruddin mempunyai pemikiran lain. Baginya, ini adalah kesempatan emas untuk bisa memasukkan paham-paham Sunni di wilayah Fatimiah yang terkenal sangat lekat dengan paham Madzhab Syiahnya. Maka di terimalah permintaan itu
Untuk mengemban tugas ini, Nuruddin menunjui Syirkuh besama keponakannya yang masih muda, yaitu Saladin untuk Menghabisi pasukan Dhorgom di Mesir. Mereka berdua meminpin pasukan total sejumlah 1000 pasukan, dan berhasil mengalahkan pasukan Dhorgom yang bernama asli Dhorgom bin Tsa’labah tersebut. Akhirnya Syawar kembali memegang jabatan tersebut. Namun ternyata Syawar ingkar janji, perjanjian di awal yang mengatakan bahwa ia akan memberikan sepertiga hasil pada pajak Mesir Nuruddin tidak di tepati. Ia malah bersekutu pada Raja tentara Salib Kristen bernama Amalrik I dari Yerusalem dan menyerang Syirkuh di Bilbeis. Namun kekuatan mereka seimbang, lalu perang itupun tak di lanjutkan kembali.
Namun,pada tahun 1169 ia Syirkuh kembali menyerang Mesir, dan Amalrik pun juga berniat merebut Mesir dari tangan ummat Islam. Peperangan sengit pun terjadi, namun kali ini Syirkuh berhasil memenangi pertarungan. Syawar pun di tangkap dan di jatuhi hukuman mati.
Syirkuh pun menjadi penguasa Mesir yang baru. Namun ia memerintah tak terlalu lama, hanya 2 bulan ia memerintah dan ia pun jatuh sakit lalu meninggal. Ia pun di gantikan Saladin yang usianya pada saat itu baru menginjak umur 30 tahunan.
Dia bekerja sebagai Wazir Fatimiah di bawah naungan raja Fatimiah yang masih berusia 14 tahun pada saat itu. Saat itu, Nuruddin sang raja dari Suriah sedikit merasa tidak senang karena pengalamannya pernah di khianati oleh kaum Syi’ah. Namun Saladin meyakinkan padanya bahwa dia tetap loyal pada Nuruddin.
Pada masa selanjutnya, Nuruddin memerintahkan Saladin untuk memberikan perintah pada khotib Sholat Jum’at untuk mendoakan Khalifah Kekhalifahan Abbasiyah. Saladin pun menuruti perintah itu. Alhasil, Mesir pun berbaiat pada Kekhilafahan Abbasiyah. Hal itu secara resmi jatuh setelah Raja Fatimiah yang masih muda itu meninggal karena jatuh sakit. Saladin pun, mendirikan dinasti baru yaitu danasti Ayyubiyah di Mesir.
Awalnya tidak ada yang menyangka bahwa penguasa muda yang terlihat lemah ini bisa menguasai Mesir begitu lama. Apalagi ia bukanlah orang Mesir dan ia bukanlah orang Syi’ah. Ia juga tidak memiliki kontrol penuh terhadap parlemen dan tentara Fatimiah yang juga merupakan orang-orang Syi’ah. Namun, semua mulai percaya pada kemampuannya, setelah ia berhasil menghalau beberapa serangan susulan dari Amarlik I. Dia bekerja di bawah naungan Suriah, namun sebagai pemimpin, ia bisa menarik kepercayaan rakyat Mesir dengan cara yang sangat cantik. Ia merevitalisasi ekonomi, teologi, pendidikan, parlemen dan tentu saja Madzhab orang-orang Mesir. Sehingga secara perlahan, rakyat Mesir sangat percaya dan patuh pada kepemimpinannya.
Setelah kematian Nuruddin, anak-anak Nuruddin bersengketa atas pemerintahan di Suriah. Saladin pergi ke Damaskus untuk mendamaikan, tetapi malah di perangi oleh mereka yang tidak mau akan adanya persatuan. Saladin pun memilih untuk menaklukan kerajaan itu. Sehingga ia kini menjadi raja atas Suriah dan Mesir. Wilayah-wilayah di sekitarnya pun mulai bergabung dan bersatu dengan kerajaan baru ini. Sekarang, semua puzzle telah lengkap, saatnya Saladin berhadapan dengan salah satu penghalang besar di tengah wilayah kekuasaan Muslim, yaitu kerajaan Yerusalem dengan Tentara mereka yang terkenal disebut, tentara salib.
+ There are no comments
Add yours