Forega

Egagology Menjawab ...
 
Notifications
Clear all

Egagology Menjawab - Berfikir Bebas Tentang Apapun

103 Posts
8 Users
4 Reactions
1,243 Views
Avatar for admin
(@admin)
Posts: 41
Member Admin
Topic starter
 

Definisi dan Asal Mula Freethinking

Freethinking berasal dari kata "free" yang berarti bebas dan "thinking" yang berarti berpikir. Secara sederhana, freethinking adalah pola pikir yang bebas dari pengaruh eksternal yang tidak rasional, seperti dogma agama atau tradisi yang tidak terbukti. Seorang freethinker adalah individu yang berusaha untuk berpikir secara mandiri, tidak terikat pada pandangan yang sudah ada, dan lebih mengutamakan penalaran kritis dan analitis.

Gerakan freethinking sudah ada sejak zaman kuno, meskipun istilah ini baru populer pada abad ke-17 dan ke-18, seiring dengan munculnya pencerahan (the Enlightenment) di Eropa. Para filsuf seperti René Descartes, Voltaire, dan Baruch Spinoza, yang sering dianggap sebagai bagian dari gerakan pencerahan, mendorong individu untuk mengandalkan akal dan rasio dalam memahami dunia, bukan hanya mengandalkan wahyu agama atau tradisi yang tidak dapat diuji kebenarannya. Mereka menantang berbagai dogma dan ajaran yang sudah diterima tanpa pertanyaan.

 

Index link

 

 

 

 

 
Posted : 24/12/2024 01:45
Avatar for admin
(@atmin-dunning-kruger-effect)
Posts: 1
Nubitol
 

Dunia terlalu kompleks untuk makhluk seperti anda yang terlalu menggeneralisasi suatu masalah, dari tulisan di atas saja sudah menunjukkan banyaknya kesalahan berfikir yang bahkan sangat tidak layak diperdebatkan/didiskusikan karena terlalu banyak kebodohan. Saya yakin anda pribadi yang tidak dapat menerima kritik kalaupun saya berbicara dengan sopan.

Konyol sekali memakai dasar agama untuk bertindak rasis kepada individu manusia yang bahkan tidak ada hubungannya dengan suatu ras

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

Posted by: @atmin-dunning-kruger-effect

Dunia terlalu kompleks untuk makhluk seperti anda yang terlalu menggeneralisasi suatu masalah, dari tulisan di atas saja sudah menunjukkan banyaknya kesalahan berfikir yang bahkan sangat tidak layak diperdebatkan/didiskusikan karena terlalu banyak kebodohan. Saya yakin anda pribadi yang tidak dapat menerima kritik kalaupun saya berbicara dengan sopan.

Konyol sekali memakai dasar agama untuk bertindak rasis kepada individu manusia yang bahkan tidak ada hubungannya dengan suatu ras

 

lah, agama juga mengajarkan rasis..

lu baru tau ya?

istilah rasis itu juga tidak tepat.. itu propaganda barat sebenarnya

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

kan sudah di bilang, mayoritas orang Indon itu suku Jawa

 

sooooo

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 
 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
(@admin)
Posts: 41
Member Admin
Topic starter
 

Posted by: @egag

 

 

 

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
(@ipulist)
Posts: 4
Nubitol
 

@admin aku kurang setuju seandainya orang jawa merupakan orang bodoh. Ingat, di dunia ini tidak ada orang bodoh. Namun setiap orang perspektifnya berbeda. Perbedaan perspektif inilah yang menyebabkan perbedaan pendapat dan berujung pada saling menghina satu sama lain

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

Posted by: @ipulist

@admin aku kurang setuju seandainya orang jawa merupakan orang bodoh. Ingat, di dunia ini tidak ada orang bodoh. Namun setiap orang perspektifnya berbeda. Perbedaan perspektif inilah yang menyebabkan perbedaan pendapat dan berujung pada saling menghina satu sama lain


itu jelas ada penelitiannya, orang Indonesia rata-rata IQ nya 78...

dan mayoritas suku di Indo kan, suku Jawa..

lagian Indo jg negara Jawa kok

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
(@ipulist)
Posts: 4
Nubitol
 

@egag penelitian dilakukan oleh seseorang yang terkenal rasis, kemudian IQ seseorang tidak menentukan apakah seseorang itu bodoh atau tidak. Karena tes IQ itu berbeda-beda setiap instansinya. Mungkin saja peneliti pake metode X kemudian hasilnya 78, kemudian peneliti lain pake metode Y hasilnya beda lagi (bukan 78)

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

Posted by: @ipulist

@egag penelitian dilakukan oleh seseorang yang terkenal rasis,

walopun dia rasis, tidak menjadikan semua penelitiannya di tolak secara ilmiah..

sama kasusnya kayak Ibnu Sina, yang di cap sesat..
tidak menjadikan semua penelitian dia di bidang kedokteran auto di tolak donk..

Posted by: @ipulist

kemudian IQ seseorang tidak menentukan apakah seseorang itu bodoh atau tidak. Karena tes IQ itu berbeda-beda setiap instansinya. Mungkin saja peneliti pake metode X kemudian hasilnya 78, kemudian peneliti lain pake metode Y hasilnya beda lagi (bukan 78)

 

tidak menjadikan, fakta bahwa IQ orang Indo 78 jadi gk bener donk..
terima kenyataan aja, emang orang Indon bodoh semua...

Presidennya aja Jawa semua kok

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
(@ipulist)
Posts: 4
Nubitol
 

@egag Oke, orang indo bodoh-bodoh semua. Kalau bodoh bagaimana tuh gedung jakarta besar-besar semua? Kalau bodoh bagaimana universitas selalu terisi oleh mahasiswa? Kalau bodoh bagaimana indonesia bisa merdeka dari Belanda? 

See? ini karena tiap manusia punya skillnya masing-masing. Orang mungkin bodoh dalam matematika, tapi dia bisa bikin desain gedung. Orang mungkin bodoh dalam subjek X, tapi dia pintar dalam subjek Y. Kalau gak bisa dalam berbagai subjek artinya mereka kena sindrom. Penduduk indo gak tentu kena down sindrom semua kan?

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

Posted by: @ipulist

@egag Oke, orang indo bodoh-bodoh semua. Kalau bodoh bagaimana tuh gedung jakarta besar-besar semua?

gedung tinggi bukan standar kecerdasan manusia... 🤣 🤣 
kalo di bandingkan dengan hewan, ya jelas orang Indon lebih cerdas..

kan ini perbandingannya dengan sesama manusia dari negara lain... 🤣 🤣 🤣 🤣 

Posted by: @ipulist
Kalau bodoh bagaimana indonesia bisa merdeka dari Belanda? 

Merdeka dari Jepang maksudnya kali? ooo...dari Belanda pas agresi militer Belanda?

ya kan itu di kasih aja sama Belanda..
orang, Indon kalah telak kok... Jogja di kuasai, Soekarno Hatta di tawan...

Posted by: @ipulist

See? ini karena tiap manusia punya skillnya masing-masing. Orang mungkin bodoh dalam matematika, tapi dia bisa bikin desain gedung. Orang mungkin bodoh dalam subjek X, tapi dia pintar dalam subjek Y. Kalau gak bisa dalam berbagai subjek artinya mereka kena sindrom. Penduduk indo gak tentu kena down sindrom semua kan?

Masalahnya, gk ada skill yang bisa di banggakan dari orang indon..
apa?

masakan?

makan tuh masakan...itu jg nyontek makanan China dan Arab lg..

apa lg?
batik?

batik di luar di anggap budaya Malaysia, bukan Indon..
apa itu indon?

orang luar lebih kenal Bali 🤣 🤣 🤣 🤣 

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
(@ipulist)
Posts: 4
Nubitol
 

@egag "gedung tinggi bukan standar kecerdasan manusia"
tuh lulusan arsitektur kalo gak cerdas gak bakal desain gedung btw

"indonesia merdeka tapi sukarno hatta ditawan"
yaelah, yang dilihat yang ditawan doang. Liat tuh yang masih bergerilya kayak sudirman

"apa yang dibanggain di indonesia?"kamu masih bisa bernafas di indonesia lhoo, bayangin noh yang ada di ukraina sama timur tengah. Bernafas aja harus deg-degan

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
egag
 egag
(@egag)
Posts: 94
Member Penjawab Resmi
 

Posted by: @ipulist

tuh lulusan arsitektur kalo gak cerdas gak bakal desain gedung btw

 

 

itu pinter, bukan cerdas..
kalo pinter, koruptor jg pinter

Posted by: @ipulist

yaelah, yang dilihat yang ditawan doang. Liat tuh yang masih bergerilya kayak sudirman

emang prestasi apa yang di torehkan para pasukan gerilya? 🤣 🤣 🤣 🤣 

Posted by: @ipulist

 

"apa yang dibanggain di indonesia?"kamu masih bisa bernafas di indonesia lhoo, bayangin noh yang ada di ukraina sama timur tengah. Bernafas aja harus deg-degan

 

itu bukan kebanggan 😀 🤣 🤣 🤣 🤣 

 

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Avatar for admin
 Hiro
(@hiro)
Posts: 9
Member
 

Jadi gini 

Poin pertama kenapa lu langsung menunjuk jawa sebagai "penyebab dari kebodohan Indonesia"

(Di sini gwa pake kata "penyebab" Karna lu pake kata "karena") 

Trus dari riset sampah mu dan mengabaikan faktor geografis, faktor ekonomi dan lain2 kenapa jawa jadi penyebab kebodohan di Indonesia. 

Dan seperti yang lu bilang seolah jawa adalah wajah dari Indonesia dengan menggunakan mayoritas kata " Mayoritas“ mengabaikan suku2 lain 

Terdapat undang2 sebagai berikut

-UUD 1945 pasal 32 ayat (1) 

Menyatakan Indonesia untuk menjamin kebebasan keberagaman kebudayaan

-UU no 5 tahun 2017

Tentang menghargai keberagaman

-undang undang tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis

UU yang menyatakan bahwa segala tindakan diskriminasi ras dan etnis bertentangan dengan pancasila, UUD 1945, dab Deklarasi universal HAM

 

Dalam UU tersebut menyatakan jika memang banyak suku ras dan agana di Indonesia dan di berikan kebebasan dan menghargain nya, namun jika melanggar maka itu bertentangan dengan nilai2 tersebut. 

Nah ini mempertanyakan tindakan lu gimana? 

 

Berdasarkan dari sumber dataindonesia.id

Dari daftar 3 terbawah daerah dengan iq terendah, berdasarkan berikut

1. Sulawesi Utara memiliki skor IPM sebesar 74,36 poin. 

Di Sulawesi Utara terdapat beberapa suku

Suku Minahasa: Suku terbesar di Sulawesi Utara dengan populasi sekitar 30% atau 800.000 jiwa. 

Suku Sangir: Suku yang mendiami Kepulauan Sangir, Kabupaten Sangir Talaud, seperti Pulau Ruang, Marore, Kawio, dan lainnya. Populasinya sekitar 19,8%. 

Suku Mongondow: Suku yang tinggal di Kabupaten Bolaang Mongondow, dengan populasi sekitar 11,3%. 

Suku Gorontalo: Suku yang populasinya sekitar 7,4%. 

Suku Tionghoa: Suku yang populasinya sekitar 3%. 

Suku Bantik: Suku yang masih memiliki kerabat dengan Suku Minahasa. 

Suku Tonsea: Sub suku terbesar di Minahasa yang tinggal di sebelah timur laut Kabupaten Minahasa. 

Suku Ponosakan: Sub suku Minahasa yang tinggal di daerah Kecamatan Belang dan Ratatotok. 

Suku Ratahan: Sub suku Minahasa yang tinggal di Kecamatan Ratahan dan sekitar Kota Ratahan. 

2. Riau dan Banten berturut-turut memiliki skor IPM sebesar 74,04 poin dan 73,87 poin

Di riau terdapat beberapa suku

Suku Melayu, merupakan suku terbesar di Riau dengan komposisi 37,74% dari seluruh penduduk 

Suku Minangkabau, dengan komposisi 11,26% 

Suku Batak, dengan komposisi 7,31% 

Suku Banjar, dengan komposisi 3,78% 

Suku Tionghoa, dengan komposisi 3,72% 

Suku Bugis, dengan komposisi 2,27% 

Suku Sakai, hidup di pedalaman 

Suku Talang Mamak, hidup di pedalaman 

Suku Bonai, hidup di pedalaman 

Suku Akit, hidup di pesisir, muara sungai, dan selat 

Suku Duano, hidup di pesisir, muara sungai, dan selat 

Suku Laut, hidup di Kabupaten Inderagir Hilir 

Di banten terdapat beberapa suku

Suku Sunda

Suku asli yang menghuni sebagian besar wilayah Jawa bagian barat, termasuk Banten. 

Suku Banten

Suku yang mendiami bekas daerah kekuasaan Kesultanan Banten di luar Parahyangan, Cirebon, dan Jakarta. 

Suku Badui

Suku yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku Badui dikenal dengan keteguhannya dalam mempertahankan nilai-nilai tradisi. 

3. Papua menjadi provinsi dengan IPM paling rendah di Indonesia pada 2023, yakni 62,25 poin.

Di papua terdapat beberapa suku

Suku Asmat: Salah satu suku besar di selatan Papua 

Suku Marind: Salah satu suku besar di selatan Papua 

Suku Mandobo: Salah satu suku besar di selatan Papua 

Suku Muyu: Salah satu suku besar di selatan Papua 

Suku Mappi: Salah satu suku besar di selatan Papua 

Suku Wambon: Suku asli Papua Selatan 

Suku Awyu: Suku asli Papua Selatan 

Suku Korowai: Suku asli Papua Selatan 

Suku Kombai: Suku asli Papua Selatan 

Suku Sawi: Suku asli Papua Selatan 

Suku Yei: Suku asli Papua Selatan 

Suku Yaghai: Suku asli Papua Selatan 

Suku Marori: Suku asli Papua Selatan 

Suku Kanum: Suku asli Papua Selatan 

Suku Kimaam: Suku asli Papua Selatan 

Suku Lani: Juga dikenal sebagai Suku Loma 

Suku Meiyakh: Suku asli Papua Barat yang mendiami Kota Manokwari 

Suku Ekagi: Suku yang tinggal di Pegunungan Jayawijaya bagian Barat 

Suku Yali: Suku yang mendiami Provinsi Papua Pegunungan 

Apakah di 3 daerah tersebut iq nya rendah di karenakan suku jawa? 

Berdasarkan informasi dari kumparan.com penyebab iq rendah di Indonesia terdapat beberapa faktor

1. Faktor Genetik

Faktor genetik mempunyai peran penting dalam menentukan tingkat kecerdasan seseorang. Hal itu tentunya dibarengi dengan pola asuh yang baik. 

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang juga dapat memengaruhi IQ. Misalnya interaksi dengan keluarga, teman, lingkungan sosial, dan pendidikan.

3. Kurangnya Akses Pendidikan

Kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat membatasi kesempatan seseorang untuk mengembangkan potensi intelektualnya. Sedangkan di Indonesia sekarang sedang darurat pendidikan, dari fasilitas pendidikan yang masih belum menyeluruh, dan juga minim nya Kualitas guru, Banyak guru di Indonesia yang belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Selain itu, kesejahteraan guru yang rendah juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan. 

4. Gangguan Perkembangan

Beberapa gangguan perkembangan dan kesehatan mental, seperti down syndrome, depresi, dan autisme, juga dapat berdampak pada kecerdasan seseorang.

5. Faktor Sosial dan Ekonomi

Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, lingkungan yang tidak aman, dan kurangnya akses terhadap sumber daya, juga dapat berdampak pada perkembangan intelektual sesorang. Dan juga miris nya di karenakan faktor ekonomi, kekurangan makanan dan gizi bisa jadi penyebab dari rendah nya iq di Indonesia, Malnutrisi tidak hanya dapat mempengaruhi komposisi tubuh anak, tetapi juga perkembangan otaknya.

 

 

Jadi termasuk dengan topic yang meng "sengaja" Kan menyebut jawa adalah penyebab dari rendahnya iq di Indonesia

Tetapi tidak menyebutkan sumber dari riset tersebut. Atau bisa di sebut dengan asumsi pribadi, jika memang demikian ini sudah melanggar hukum 

Tindakan tersebut melanggar:

1. Pasal 15 UU 40/2008 yang menyebutkan:

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun dan/atau denda paling banyak Rp100 juta.

 

2. Adapun jenis tindakan diskriminatif ras dan etnis menurut Pasal 4 UU 40/2008 berupa:

 

a. memperlakukan pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya; atau

 

b. menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang karena perbedaan ras dan etnis yang berupa perbuatan:

 

membuat tulisan atau gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dilihat atau dibaca oleh orang lain;

berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata tertentu di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain;

mengenakan sesuatu pada dirinya berupa benda, kata-kata, atau gambar di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dibaca oleh orang lain; atau

melakukan perampasan nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras dan etnis.

Kemudian, untuk setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 1, 2, atau 3 UU 40/2008, dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp500 juta.

 

3. dalam Pasal 28 ayat (2) UU 1/2024 tentang perubahan kedua UU ITE yang mengatur sebagai berikut:

 

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang sifatnya menghasut, mengajak, atau memengaruhi orang lain sehingga menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan ras, kebangsaan, etnis, warna kulit, agama, kepercayaan, jenis kelamin, disabilitas mental, atau disabilitas fisik.

 

Lalu, orang yang melanggar Pasal 28 ayat (2) UU 1/2024 berpotensi dipidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.

 

 
Posted : 15/01/2025 06:12
Page 1 / 7

Leave a reply

Author Name

Author Email

Title *

Preview 0 Revisions Saved