Ajaran Islam di anime Doraemon

Bagaimana Doraemon mengubah persepsi kita tentang mitologi?

Ajaran Islam di anime Doraemon – Bagaimana Doraemon mengubah persepsi kita tentang mitologi? Dahulu kala, banyak orang-orang yang mempercayai dan sangat meyakini akan semua cerita-cerita mitologi dan cerita rakyat yang terjadi di masyarakat.

Baca Manga conan forum egagology di egagology.


Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan berkembangnya budaya. Semakin banyak orang yang skeptis pada hal-hal yang bersifat mitos, mitologi dan segala hal yang berhubungan dengan cerita rakyat tersebut.

Orang-orang pun terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu orang-orang yang tidak mempercayai mitos dan orang-orang yang tetap teguh meyakini semua cerita-cerita tersebut.

Ajaran Islam di anime Doraemon

Terlebih di Jepang, bisa dikatakan cukup unik. Dimana, kebanyakan orang Jepang banyak yang tidak terlalu meyakini mitologi agama mereka, namun di situasi tertentu atau pada event tertentu mereka bisa berpindah haluan menjadi sangat meyakini kepercayaan tersebut.

Ya, memang secara definisi sendiri. Mitos adalah cerita rakyat yang menyebar secara massif dari satu individu ke individu lain dan bertahan secara turun-temurun serta diyakini kebenarannya meskipun terkadang tidak ada bukti yang bisa menyertainya kisah-kisah tersebut. Inilah kenapa kebanyakan orang yang hidup di masa modern seperti saya dan kita semua tidak terlalu meyakini segala hal yang berhubungan dengan mitos, karena sesuai dengan logika dan juga ditambah dengan tidak adanya bukti yang menyertainya.

Coba bayangkan, siapa orang di masa ini yang masih meyakini  bahwa Zeus sebagai dewa petir itu benar-benar ada? saya yakin mayoritas dari kita tidak meyakini tokoh tersebut.
Lalu pertanyaannya adalah kenapa orang-orang zaman dulu meyakini hal tersebut? Apakah mereka bodoh mempercayai hal seperti itu? jelas tidak. Karena ini adalah justru menjadi bukti nyata bahwa manusia itu cerdas di setiap zamannya. Kenapa? karena hewan tidak mengenal kepercayaan dan mitologi-mitologi seperti itu. Kenapa? karena kecerdasan hewan lebih rendah dibandingkan kecerdasan manusia.

Dan serial Doraemon, seolah tau akan hal itu.


Jika kalian cukup fanatik mengikuti serial ini, baik itu serial fillernya maupun serial petualangannya. Pasti sudah sangat familiar dengan sebuah konsep cerita dimana Doraemon kembali ke masa lalu dan karena tindakan itulah akhirnya menjadikan sebuah rantai kausalitas alias sebuah sebab akibat dari suatu event yang terjadi di masa kini.

Sebagai contoh : Di dalam serialnya, Doraemon di ceritakan pergi ke masa lalu dan dianggap sebagai dewa karena bentuknya yang aneh. Lalu di masa itu, ia bepergian menggunakan sepeda biasa. Namun bagi orang di masa lalu yang tidak mengenal sepeda, mereka menganggap dewa tersebut sedang menaiki awan dan berpergian dengan menggunakan awan. Ya kira-kira seperti itulah alur ceritanya.

Bukan hanya di seriesnya, di serial petualangannya pun demikian. Ada beberapa kisah, seperti yang terjadi di kisah petualangan di negeri burung migrasi. Ternyata, kisah kisah mitologi manusia burung yang eksis di dunia nyata itu, di dalam serial doraemon di ceritakan terjadi karena manusia benar-benar ada. Namun, bukan di karena sebuah hal ghaib, keajaiban ataupun apapun namanya. Namun, hal itu terjadi karena aktivitas yang dilakukan seorang profesor yang dengan gegabah memajukan evolusi para burung-burung menjadi manusia burung. Begitupun juga dengan kisah evolusi dinosaurus yang terjadi di dunia, dimana dikisahkan bahwa ikan Putelon Muda bisa berevolusi menjadi dinosaurus karena ulah Doraemon dan Nobita yang menyinari ikan tersebut dengan senter mempercepat evolusi.

Ya pada intinya, Doraemon seolah mengubah persepsi kita tentang mitologi. Dimana, mitologi yang sebenarnya sama sekali tidak masuk akal namun dalam sudut pandang kisah doraemon, mitos-mitos ini seakan bisa dijelaskan secara logis.

Ya, konsep yang coba di jelaskan sang author dari serial ini menjawab pertanyaan di awal tentang kenapa orang-orang zaman dulu bisa mempercayai mitologi? bukan sesederhana seperti jawaban “karena mereka bodoh” atau jawaban sejenis lainnya.

Namun, mereka bisa mempercayai dan meyakini hal tersebut adalah karena  hal itu benar-benar terjadi, namun dengan visual yang berbeda.
Seperti halnya Doraemon yang dianggap dewa karena bentuknya dan karena ia mengendarai sepeda yang sama sekali belum pernah dilihat oleh orang-orang di zaman dulu.


Bisa saja, kita mengatakan bahwa Zeus itu sebenarnya benar-benar ada. Namun dengan visualisasi yang berbeda. Dan hal ini sebenarnya sangat sesuai dengan ajaran Islam.


Ya, jika kita mencari-cari sejarah penyembahan berhala yang terjadi di dunia ini. Pada awalnya para berhala-berhala tersebut adalah orang-orang yang benar-benar ada dan pernah eksis di dunia. Berhala dibuat sebenarnya adalah demi menghormati para orang-orang dermawan ketika mereka telah meninggal. Namun seiring berjalannya waktu, berhala-berhala itu pun disembah layaknya Tuhan. Ya, kisah yang sama bisa saja terjadi pada kisah mitologi-mitologi Yunani seperti halnya Zeus dan teman-temannya. Dimana mereka sebenarnya adalah orang asli yang pernah eksis di dunia, namun setelah meninggalnya mereka, di buatlah kisah kisah heroik tentang mereka.

Kenapa saya bisa mengatakan konsep yang dicetuskan serial Doraemon ini cukup masuk akal dan sangat nyata untuk di terapkan di kehidupan nyata. Karena, hal ini benar-benar ada dan terjadi pada pada penelitian kisah Naga yang ternyata adalah hewan. Ya, yang kita kenal sebagai Naga di dalam mitologi sebenarnya adalah komodo, hewan langka yang hanya hidup di pulau komodo, Indonesia.


Namun, kisah-kisah heroik para pujangga memberikan bumbu-bumbunya tersendiri di mana komodo tersebut bisa mengeluarkan api dan bisa terbang.

Lalu, pertanyaannya adalah, jika semua kisah mitologi adalah berasal dari hal-hal nyata yang terjadi di dunia. Bagaimana bisa manusia mengenal tuhan, roh-roh, dan segala hal ghaib lainnya.
Ya, bisa kita simpulkan bahwa, hal itu manusia mendapatkan informasi itu pastinya dari sesuatu yang nyata. Mengingat, para hewan pada naluriahnya tidak mengenal tuhan sama sekali.

Dan ini juga didukung dengan pernyataan dari seorang Karen Amstrong bahwa, semua agama itu berasal dari satu pohon yang sama. Ya dengan kata lain, semua agama berasal dari satu pemikiran. Dan karena itulah menjadi masuk akal, kenapa ada beberapa tokoh karakter di dalam kisah-kisah Nordik yang sama cukup sama dan familiar dengan kisah di dalam ajaran Islam, lalu kisah di epos Babilonia sama dengan kisah Yahudi dan lain sebagainya.

Ini menjadi cukup masuk akal, karena sejatinya manusia tidak bisa menciptakan sesuatu tanpa adanya referensi. Karena itu, bagaimana bisa manusia mengetahui bahwa petir diciptakan Zeus sedangkan manusia pada saat itu saja belum menemukan listrik sama sekali dan belum mengetahui petir itu apa. Alih-alih mereka menyembah petir, mereka malah menyembah Zeus sebagai dewa yang menciptakan petir. Ini sangat aneh bukan?
Apa yang bisa kita pikirkan dari fenomena ini?
Ya, jika kita mengambil teori dan sudut pandang dari kisah-kisah di dalam serial Doraemon. Bisa saja, Zeus sebenarnya adalah ilmuwan listrik yang hidup di masa depan namun ia kembali ke masa lalu sehingga dianggap dewa oleh orang-orang Yunani.
ini sama seperti halnya kisah burung Ababil yang terdapat dalam kisah-kisah di dalam kitab agama Islam. Dimana dikatakan dalam kisah tersebut bahwa burung ababil membawa batu dari neraka dan melemparkan batu-batu tersebut kepada pasukan gajahnya Abrahah.

Bagaimana jika kita bisa berimajinasi bahwa, bisa saja para burung Ababil tersebut adalah pesawat-pesawat tempur f16 yang kembali ke masa lalu. Ya teori yang sama juga bisa diterapkan pada kisah salah satu pengikut Nabi Sulaiman yang memindahkan istana ratu Balqis dalam satu kedipan mata saja. Ini akan sangat masuk akal jika ia menggunakan alat di masa depan untuk melakukan hal tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours